Cut Intan Nabila – Ungkap Kasus KDRT

3 min read
Spread the love

Berani Bicara: Awal Mula Pengakuan Cut Intan Nabila

Di tengah kilau dunia selebriti dan media sosial, tak sedikit kisah kelam yang tersembunyi di balik senyum manis para selebgram. Salah satunya datang dari Cut Intan Nabila, sosok yang selama ini di kenal aktif sebagai influencer, mantan atlet anggar, dan ikon perempuan muda inspiratif. Pada awal 2025, publik di kejutkan oleh unggahan emosional di akun Instagram miliknya. Dalam unggahan , Cut Intan menyampaikan bahwa diri nya telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga dari sejak tahun 2020.

Ungkapan tersebut tak hanya berupa teks, melainkan di sertai bukti dokumentasi berupa foto-foto luka fisik dan rekaman suara yang memperkuat pengakuannya. Unggahan ini segera menjadi viral, di banjiri dukungan dari warganet, sesama selebgram, dan aktivis perempuan.

Pengakuan Cut Intan menjadi salah satu peristiwa penting dalam pergerakan anti-KDRT di dunia maya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa selama bertahun-tahun dirinya berusaha menyembunyikan luka, demi menjaga citra keluarga dan mempertahankan rumah tangga.

Sosok Pelaku dan Kronologi Singkat Cut Intan Nabila

Dalam keterangannya, Cut Intan menyebutkan nama suaminya, Armor Toreador, sebagai pelaku dalam KDRT yang sedang ia alami. Armor di kenal figur publik di kalangan pecinta otomotif dan beberapa kali muncul dalam unggahan media sosial Cut Intan sebelumnya.

Menurut penjelasan Intan, kekerasan bermula sejak tahun pertama pernikahan mereka. Namun seiring waktu, intensitas dan frekuensi kekerasan semakin meningkat, bahkan terjadi saat dirinya sedang mengandung.

Kekerasan yang terjadi tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga verbal dan psikologis. Ia mengaku kerap di hina, di bentak, hingga di kurung di dalam kamar. Dalam salah satu video yang di unggahnya, terlihat tangis Cut Intan saat menceritakan bagaimana dirinya sempat mencoba kabur namun di bawa kembali secara paksa.

Dampak Psikologis dan Dukungan Masyarakat

Langkah Cut Intan dalam membongkar peristiwa kelam ini bukanlah tanpa risiko. Ia menyadari bahwa akan ada konsekuensi hukum dan sosial. Namun, keberaniannya membuka mata banyak orang, terutama kaum perempuan, bahwa menjadi korban bukanlah sesuatu yang harus di sembunyikan.

Para selebriti seperti Cinta Laura, Ayu Shita, dan Najwa Shihab pun menyatakan dukungan lewat media sosial mereka. Tagar seperti #SaveCutIntan dan #StopKDRT pun ramai di gunakan dan menjadi trending di X (dulu Twitter) selama beberapa hari.

Banyak perempuan muda mengirimkan pesan ke akun Intan, mengaku bahwa mereka juga mengalami kekerasan dalam hubungan, tetapi tak punya keberanian atau akses untuk melapor. Intan pun berjanji akan menggunakan platformnya untuk memberi edukasi dan dukungan kepada para penyintas KDRT.

Langkah Hukum dan Harapan Masa Depan

Tak lama setelah pengakuan terbuka itu, Cut Intan melaporkan suaminya ke pihak kepolisian. Proses hukum pun mulai berjalan. Pihak kepolisian memberitahu bahwa mereka akan segera memanggil Armor Toreador untuk diperiksa, sekaligus melakukan visum lanjutan terhadap Intan.

Kuasa hukum Cut Intan menyatakan bahwa laporan tersebut menggunakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT, dan mereka menuntut hukuman maksimal bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam salah satu wawancara eksklusif dengan media, Intan mengatakan bahwa dirinya kini fokus pada pemulihan mental dan ingin membangun kembali hidupnya dari nol.

Ia bertekad menjadikan pengalamannya sebagai motivasi untuk membangun ruang aman bagi perempuan lain, termasuk rencana membentuk komunitas penyintas kekerasan domestik di media sosial.

BACA JUGA : Baim Wong Kehilangan Barang Elektronik Akibat Banjir


Penutup

Perjalanan Cut Intan Nabila dalam mengungkap kasus KDRT yang di alaminya bukan sekadar kisah pribadi, melainkan panggilan untuk perubahan sosial. Keberaniannya memberi dampak besar, membuka diskusi nasional mengenai pentingnya perlindungan terhadap korban, serta dorongan untuk reformasi sosial dalam menangani kekerasan rumah tangga. Dalam dunia yang kerap menuntut kesempurnaan di depan kamera, Intan memilih menampilkan realitas—dan dari sanalah kekuatan sejatinya lahir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours